Senin, 17 Oktober 2016

Jenis Kebutuhan Pupuk pada Tanaman Padi


 Jenis Jenis Pupuk yang digunakan untuk tanaman padi

 Macam Macam Pupuk dan Manfaatnya untuk tanaman padi-budidayapetani.com selamat malam para petani indoneisa... padi kali ini saya akan membahas jenis jenis pupuk dan manfaatnya yang digunakan untuk tanaman padi dan meningkatkan hasil produksi tanaman padi.setelah kemarin kami berbagi tentang Dosis dan Cara Aplikasi Pemupukan Pada Tanaman Padi sekarang kita bahas jenis pupuk dan cara pemupukan tanaman padi agar memperoleh hasil maksimal. mari simak tulisan dibawah. apasih jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman padi agar mendapat hasil yang maksimal atau sesuai yang kita inginkan......sebelum itu kita bahas dulu jenis pupuk dan manfaatnya untuk tanaman.
http://adf.ly/1evDpn

Jenis Pupuk dan manfaatnya untuk tanaman padi :

1.Pupuk UREA 
Pupuk UREA
Pupuk Urea diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara Nitrogen (N).
manfaat dari unsur N adalah: Menjadikan bagian daun menjadi hijau segar sehingga banyak mengandung butir hijau daun yang diperlukan dalam proses fotosintesa. Mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman (tinggi, jumlah anakan, tunas dan lain-lain) sehingga memperbanyak produksi serta menambah kandungan protein dari hasil tanaman.
2.Pupuk KCL 
Pupuk KCL
Pupuk KCL diperlukan oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium (K).
manfaat unsur hara Kalium (K) adalah : Memperlancar proses fotosintesa. Memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan Memperkuat ketegaran batang sehingga mengurangi resiko mudah rebah. Mengurangi kecepatan pembusukan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan. Memperbaiki mutu hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan warna).
3.Pupuk SP-36 
Pupuk SP-36
Pupuk Sp-36 diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara Fosfat (P). 
manfaat dari unsur hara Fosfat (P) adalah : Memacu pertumbuhan akan dan pembentukan sistim perakaran yang baik sehingga dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih sehat dan kuat. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Mempercepat pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Memacu pertumbuhan generatif tanaman yaitu mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah/bji sehingga mempercepat masa panen. Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah dan biji.
4.Pupuk ZA 
Pupuk ZA diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Nitrogen (N) dan Belerang (S). 
manfaat dari unsur hara Belerang (S) adalah : Membantu pembentukan butir hijau sehingga daun lebih hijau. Menambah kandungan protein dan vitamin tanaman. Berperan dalam sintesa minyak yang berguna pada proses pembuatan gula. Memacu pertumbuhan anakan produktif. Pemberian belerang mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil produksi padi sawah.
Demikian bahasan tentang jenis jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman padi beserta manfaatnya, jika petani padi ingin memperoleh hasil maksimal maka harus mengunakan pupuk tersebut.sekarang kita bahas jenis pupuk dan dosis pupuk untuk tanaman padi.
  • Dosis Pupuk
Dosis yang digunakan untuk setiap hektar adalah urea 150 kg,SP36 135 kg. ZA 120 kg, Kcl 150 kg. Pemberian pupuk sebenarnya berbeda-beda untuk tiap daerah, tergantung pada kesuburan tanah setempat. Namun, secara umum dosis di atas dapat di jadikan patokan untuk bertanam padi.
  • Waktu pemupukan
Pupuk SP36 dan KCL diberikan pada awal penanaman.Cara pemberian dengan memasukkan pupuk pada lubang yang dibuat dekat dengan lubang tanaman dan kemudian ditutup dengan tanah utuk hasil maksimal, atau bisa juga disebar. Pada pupuk urea diberikan sebanyak 3 kali yang masing-masingnya sepertiga dosis, yaitu 10,35 dan 55 hari setelah tanam. Cara pemberian pupuk susulan ini dapat dengan disebarkan merata atau ditebarkan pada alur-alur yang dibuat di antara baris-baris tanaman dan ditutup dengan tanah kembali. Jika pemupukan dilakukan dengan cara disebar sebaiknya pupuk segera diaduk ke dalam tanah dan diusahakan tidak mengenai daun karena dapat terbakar. Hal ini untuk menghindari kehilangan unsur nirogen ke udara. Demikian juga pada pupuk yang telah dimasukkan ke dalam alur-alur sebaiknya segera ditutup dengan tanah. pupuk urea pada 3-4 minggu dan 8 minggu setelah tanam. Pupuk urea,Sp36, maupun KCl sebaiknya diberikan dalam alur atau ditugal kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah kehilangan unsur.
Selain itu, sebelum melakukan pemupukan perlu diperhatikan pula keadaan cuaca, karena jika melakukan pemupukan di saat hujan turun maka akan terjadi pencuncian unsur hara, sehingga unsur hara yang di serap oleh akar tanaman akan diperoleh sedikit, dan juga kadar dosis untuk pemupukan tanaman per hektar perlu diperhatikan agar dapat mengurangi perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta memahami sifat fisik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain tingkat kesburannya, agar pertumbuhan tanaman padi bisa memberikan hasil yang produktif.
Demikian postingan  tentang Jenis Jenis Pupuk yang digunakan untuk tanaman padi semoga bermanfaat untuk petani padi pemula.pemberian pupuk pada tanaman padi bergantung pada keadaan tanah setempat.
http://adf.ly/1evDpn

Minggu, 16 Oktober 2016

Persiapan Tanam Padi Sawah

Persiapan Tanam Padi Sawah



Persiapan tanam padi sawah adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petani sebelum menanam padi di sawah.  Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil padi yang sesuai dengan harapan, karena untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan tersebut harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan pengolahan lahan sampai tanaman itu bisa di panen.

Tahap-tahap persiapan tanam

Tahap-tahap persiapan tanam padi sawah adalah :
1. Persiapan Lahan
2. Seleksi Benih
3. Persemaian
4. Penanaman Padi

1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi :
a. Pembersihan, yaitu membersihkan rumput liar, gulma dan jerami.  Membenamkan jerami dalam kondisi jenuh air untuk mempercepat pelapukan.  pembenaman jerami bertujuan agar lahan sehat, proses penyerapan puupuk bisa maksimal.
b. Pembuatan galengan/pematang, yaitu mencangkul lahan untuk dibuat galengan/pematang serta memperbaiki pematang-pematang yang rusak.
c.  Pembajakan, yaitu pengolahan tanah I dilakukan 20-30 hari sebelum tanam dengan kedalaman 25-30 cm.
d. Penggaruan, yaitu  pengolahan tanah II dilakukan beberapa hari sebelum tanam yang bertujuan untuk melumpurkan dan meratakan tanah
e. Pemberian bahan organik, yaitu pemberian pupuk kandang/kompos sebanyak 4-5 ton/ha atau penyemprotan MOL (Mikro Organisme Lokal)

2. Seleksi Benih
Seleksi benih adalah memilih benih yang bermutu untuk ditanam.  Hal ini dikarenakan benih bermutu akan sangat menentukan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Seleksi benih dilakukan dengan cara : benih direndam dalam larutan garam 3% (garam 3 gram untuk 1 liter air), benih yang tenggelam yang dipakai.  benih yang tenggelam diambil, dibilas dengan air bersih sesegera mungkin kemudian di rendam dalam air selama 24-48 jam, ditiriskan dan diperam selama 48 jam.

3. Persemaian
Persemaian adalah tempat untuk menyemai benih.  luas persemaian adalah 20% dari luas lahan, menyebar benih dengan rata, 3-4 hari benih berkecambah.

4. Penanaman padi
Penanaman padi, meliputi tanam bibit muda (umur <21 hari), tanam bibit 1-3 batang per lubang dan tanam sistem jajar legowo.

teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan.  hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen.

Pemupukan padi

Cara Pemupukan Padi

Memberi pupuk merupakan hal terpenting untuk dilakukan. Dikarenakan tanpa adanya pupuk yang baik maka tanaman padi akan sulit untuk tumbuh dengan sempurna. Tentunya akan mendapatkan hasil panen yang tidak bisa maksimal pula.
Di bawah ini, ada takaran serta cara yang dapat dilakukan untuk memberikan pupuk baik dalam budidaya tanaman padi, berikut ulasannya:
  • Untuk pemupukan pertama dapat dilakukan, ketika padi sudah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Bisa menggunakan jenis pupuk Urea plus TPS yang dicampur dengan takaran dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuaikan dengan kondisi tanaman sendiri.
  • Untuk pemberian pupuk pada tahap berikutnya, bisa dilakukan ketika tanaman padi telah berusia 25-30 hari. Gunakan pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
  • Proses pemupukan tahap akhir, bisa dilakukan ketika tanaman berusia 40-45 hari. Bisa menggunakan pupuk jenis Urea dengan campuran Za skala perbandingannya sendiri perkiraannya 50:50 Kg/ha.

Waktu dan Cara Pemupukan Padi yang Tepat

Sebagai gambaran saja, untuk tanah normal sendiri pemerintah memberikan rekomendasi pupuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg – 250 kg, SP36 100 kg -150 kg dan KCI 75 kg – 100 kg. Jika memakai NPK dosisinya, 100 kg urea dan 300 kg NPK.
Itu hanya dosis yang dianjurkan, untuk menentukan dosis secara tepat maka harus melakukan uji coba pada tanah sendiri. Baik itu antar musim maupun antar lokasi. Berikan pupuk menurut prediksi sendiri dan lakukan pengamatan sudah maksimal apa belum.
Jika belum lakukanlah pemupukan dengan dosis yang berbeda lagi, demikian seterusnya sampai menemukan dosis yang benar-benar optimal untuk tanaman padi.
Namun, dalam pemberiannya itu jangan terlalu jauh melampui anjuran pemerintah tersebut di atas yang telah direkomendasikan.
Di bawah ini, ada rekomendasi waktu pemberian pupuk tanaman padi dengan variasi yang berbeda. Namun, dari refensi yang sudah disimpulkan dari web ini sebagai berikut:
1. Jika memakai Urea, SP36 dan KCI (200 – 250 Kg : 100 – 150 Kg : 75 -100 Kg/ha). Dengan satu hari sebelum tanam, anjurannya adalah lakukan penyebaran pupuk SP36 100%. Setelah usia 7 hst, berikutnya lakukan penyebaran Urea 30% dengan KCI 50%.
-Menanjak usia 20 hst, berikutnya lakukan penyebaran Urea 40% dan setelah usia 30 hst lakukan penyebaran Urea 30% dan KCI nya 50%.
-Kalau menggunakan Urea, SP36 dan KCI dengan adanya BWD. Aplikasi pertama dan kedua sama seperti langkah di atas (Sebelum tanam aplikasi SP36 100%, 7 hst aplikasi Urea 30% ditambahi KCI 50%), namun setiap seminggu sekali lakukan tes warna daun dengan menggunakan BWN.
Jika hasil dari pengetesan tersebut saja sekitar 10%. Pengetesan dilakukan mencapai tanaman padi tersebut hingga berumur 40 hst. Untuk pada umur 30 hst KCL yang tersisa 50% diberikan semuanya, jangan ada yang sisa.
2. Jika menggunakan Urean dan NPK Ponska (100 Kg : 300 Kg/ha). Pada umur 7 hst, berikan Urea 30% dan NPK 50%, untuk umur 20 hst berikan Urea 40% dan setelah mencapai umur 30 hst berikan Urea 30% dan NPK Ponska nya berkisar 50% tanpa memakai Urea.
Jika setelah satu minggu lakukan tes dengan BWD, kalau hasil tes tersebut diras perlu penambahan Urea lakukan penambahan 10% saja. Demikian seterusnya dan lakukan pengetesan pada setiap minggu sekali dengan BWD. Umur mencapai 30 hst berikan Ponska yang berkisar 50%.
3. Jika memakai Urea dan NPK Pelangi (100 Kg : 300 Kg /ha). Berikan NPK pelangi 100%, ketika umur padi masih 1 hst. Berikutnya setelah satu minggu berikan Urea 30%. Menanjak usia 20 hst berikan Urea 40% dan ketika padi berumur 30 hst berikan Urea yang 30%.
Jika menggunakan BWD berikan NPK pelangi 100% ketika padi berumur 1 hst, setelah 7 hst lakukanlah test dengan BWD, dan jika hasil test dari BWD dirasa memerlukan penambahan coba lakukan penambahan Urea 10% saja.
Demikian seterusnya lakukan pemberian Urea setelah melakukan tes dengan BWD setiap 1 minggu sekali.
Cara Mengaplikasikan Pupuk pada tanaman Padi:
  1. Taburkanlah secara merata pada area sawah, jika memakai sistem tegel.
  2. Jika menggunakan sistem tanam jajar legowo, dari sistem ini diperlukan pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebarannya sendiri dapat dilakukan melalui legowo tersebut.
  3. Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan atau ditaruh pada perempatan jarak tanman padi. Kesimpulannya pupuk yang diberikan tidak disebarkan secara merata.
    Ada pula petani yang begitu kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan di perempatan di antara tanaman, kemudian diinjak dengan satu kaki.
  4. Semua itu terserah, kalau ada waktu dan tenaga pemberian pupuk sendiri bisa dengan dijimpit dan diinjak. Ini merupakan pemberian pupuk cara yang paling efektif, dikarenakan dapat mengurangi terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air.
Namun kalau rasanya sangat merepotkan dan tidak ada waktu, ada cara lain dengan sebarkan secara merata.
Itulah dosis dan cara pemupukan pada fase gerbang pertanian, semoga cara atau metode di atas tidak menambah bingung bagi pembaca pemula. Semua yang ditulis ini merupakan pengalaman yang kami lihat dilapangan dan rincian lain yang ada di semua web dan disimpulkan di sini.
Fase Pertumbuhan Padi
Melihat 2 kondisi yang sekarang, akan banyak yang kesulitan untuk menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi keduanya.
Untuk penentuan kapan tanaman padi dipupuk sendiri dapat dilihat dari fase-fase tumbuhnya tanaman padi.
Nah, di sini ada contoh padi dari padi ciherang yang berumur sekitar 115 -125 hari.
Umumnya pembagian fase-fase ini adalah sebagai berikut:
  • -Persemaian 20 hari.
  • -Fase vegetatif 35 hst.
  • -Fase generatif reproduktif pada 36-65 hst.
  • -Fase generatif pematangan 66-100 hst.
  • -Pupuk dasar, wakru bibit pindah tanam, bibit itu sendiri perlu waktu berkisar 8-12 hst atau kalau dihitung rata-rata berkisar 10 hst untuk mendapatkan kokohnya perakaran. Nah, saat inilah sebaiknya pemupukan pertama kali dilakukan.
Karena pada saat itu daun dan akar tanaman pdi sudah akan mulai mengembang. Dengan demikian hasil yang didapat akan maksimal menyerap unsur hara.
-Jangan diberikan pada waktu usia 0 – 5 hs. Sebab daun dan akar tanaman padi belum berkembang dan masih dalam kondisi yang amat stress.
Maksudnya adalah akar belum siap menerima pemupukan yang diberikan. Bila diberikan akan sia-sia saja kalau diberikan pupuk Urea dengan dosis yang tinggi.
Sebab pupuk Urea akan mudah menguap dan sifatnya higroskopis. Pada waktu pemberian, disarankan sebaiknya memperhatikan kondisi pada air. Anjurannya sewaktu pemberian pupuk, ketika kondisi air tersebut lagi memancak.
-Pupuk Susulan ke-1. Ini diberikan sekitar pekan yang ke 3 (sekitar 21-25 hst) biasanya ditandai setelah mereka (para petani) melakukan pengoyosan, saat itulah pemupukan dilakukan. Nah, sewaktu pengoyosan, saat inilah pemupukan harus dilakukan.
Ketika pengoyosan dilakukan maka akar tanaman padi akan putus. Tujuannya tanaman padi tersebut akan membentuk anakan baru.
Pada kondisi ini, tanaman akan dapat maksimal penyerap unsur hara yang diberikan. Dengan demikian tanaman padi akan menghasilkan jumlah anakan yang maksimal untuk kedepannya.
-Pupuk Susulan ke-2. Ini diberikan sekitar umur tanaman padi mencapai pekan ke 5 (30-40 hst). Masa ini adalah perlihan dari sebuah fase vegetatif ke generatif. Untuk kondisi tanaman sediri juga sangat membutuhkan yang namanya nutrisi tinggi.
Hal ini ditandi dengan keluarnya daun bendera atau padi bunting. Artinya malai padi akan segera juga akan keluar. Pada umur tersebut adalah saat yang tepat pemupukan tahap ke 3 diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan malai yang didapati optimal.
Jadi bila ingin melakukan pemupukan tanaman padi, lihatlah 3 kondisi yang disebutkan seperti di atas. Saat itu kondisi tanaman padi akan maksimal menyerap unsur hara yang kita berikan.

Melindungi Tanaman Padi dari Hama

Pentingnya melindungi tanaman dari serangan hama, setiap tanaman budidaya sendiri juga tidak lepas dengan yang namanya gangguan hama yang suka merusak. Maka dari itu setiap tanaman harus dilindungi dengan mencegah hama tersebut.
Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu tanaman padi diantaranya, yakni tikus, orang-orang, belalang, lembing, wereng sampai walang sangit pun ada.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimala pengendalian hama sebaiknya harus segera dilakukan, dengan cara alami yakni memilahara hewan pemangsa yang tujuannya dapat menghambat perkembangan hama tersebut.
Nah, oleh karena itu jangan membasmi ular yang ada di sekeliling lahan sawah. Karena hewan seperti itulah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak tanaman padi.
Ada keuntungannya sendiri, yakni jika pengendalian hama secara alami diperlakukan dengan baik, maka terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem alam.
Namun, jika adanya penyakit atau hama tidak atau belum bisa diatasi dengan cara tersebut, maka dapat menggunakan pestisida dengan tujuan mengendalikan hama tersebut.

Combine Mesin Panen Padi Maedrn


Hasil gambar untuk mesin panen padi kubotaMesin Panen Padi-Combine Harvester Kubota DC-60 
adalah alat pemotong padi murah merek Kubota yang mampu bekerja cepat dan tepat sehingga menghasilkan menghasilkan gabah yang lebih banyak.Peningkatan Effesiensi yang signifikan berkat kemampuan dari alat ini yang menggantikan 3 proses sekaligus yaitu : Pemotongan, Pengumpulan dan Perontokan. Ditambah Desain yang rimngkas, DC - 60 akan memaksimalkan produktifitas anda.
DIP. Mesin Panen Padi-Combine Harvester Kubota DC-60 juga mampu merontokan dan memisahkan gabah dengan persentase kehilangan yang sangat rendah yaitu kurang dari 3% dari hasil panen.

  
Featur :
  • Ruang Operator nyaman dan mudah dioperasikan
  • Tenaga Mesin tangguh dan handal : ditenagai Mesin Diesel Kubota V2403DI-T Berdaya 60 HP
  • Mampu Memanen sesuai dengan kondisi tanaman
  • Mampu bekerja pada sawah dalam : rata-rata besar tekanan pada permikaan 0,2 Kgf/cm2
  • Mudah Dalam Perawatan
  • 3-way air stream cleaning system membuat butir gabah bersihbebas kotoran

Spesifikasi :
Model  :  Kubota DC-60 
Dimension   Overall Length (mm)   :  4800
 Overall Width (mm) :  2175
 Overak height (with canopy stored)  :  2800 (2560)
Weight  Kg :  2450
Engine  Model :  Kubota V2403M-DI-TE2-CKMS1 
 Type :  Liquict-cooled 4-cycle 4 cylinder turbocharged  Diesel
 Displacement (L) :  2434
 Output (Kw(ps)/rpm) :  44,1 (60) / 2700
 Fuel Tank Capacity (L) :  60
Drive System  Crawlers :  Track gauge 1150 mm
:  width x ground contact length 400 x 1545 mm
:  Average ground contact pressure 19.7(KPa)
:  Ground clearance 255 mm
Transmission :  Type HST 2-Range (2f/2R)
traveling speed (m/s) F/R :  Low: 0-1.30 / 0-1.30, high 0-1.80 / 0-1.80
Steering :  clutch and brake
Cutting Pickup Reel Diameter x widh(mm) :  900 x 1828
height adjustment :  Hydraulics
Gathering length (mm) :  2000
Cutter bar length (mm) :  1905
Cutting height  range (mm) :  -19 - 800
Threshing / Separating Threshing System :  Spiked Tooth Axial Flow
Threshing Cylinder Diameter x Length (mm) :  620 x 1615
Revolution (rpm) :  660
Concave Area  (m2) :  1.456
Cleaning :  Oscilating 3 way air stream Cleaning System
Hopper Capacity  (L/Kg) :  420 / 200
Discharge :  2 bags
Electrical System :  12 volts battery starting, lighting equipment, alarm,(Coolant temperatur, battery charge, engine ok, hopper fuel and tailing clogging)
Havesting capacity  (ha/h) 0.42 - 0.53 for rice

Mesin Panen Padi

MESIN PANEN PADI MINI (MINI RICE COMBINE HARVESTER SAAM-4L-0.5F)

Mesin ini digunakan untuk membantu melakukan pemanenan bulir-bulir padi, kerja lebih cepat dan efisien. Hasil panen lebih bersih. Mesin ini dilengkapi pisau potong ganda sehingga sisa jerami pada lahan akan lebih bersih. Untuk spesifikasi mesin panen padi mini tipe SAAM-4L-0.5F diuraikan di bawah ini:

Kapasitas kerja:  0, 1-0, 2 Ha/ jam
Jangkauan potong:  110 mm
Pisau potong ganda:  Atas dan bawah
Berat: 800 kg
L * W * H: 3400 * 1300 * 1400 mm
Kekuatan mesin: 168-12HP electric stater